• $arrContentBlog[$strFieldPre.'_title']

Geotekstile Sebagai Filter dan Perancangannya

22 February 2021

Pendahuluan

Peran Geosintetik dalam pembangunan lingkungan bukanlah merupakan hal yang baru. Peran tersebut telah teruji dalam beberapa tahun. Hal ini disebabkan karena penggunaannya yang praktis dan mudah dikerjakan dengan biaya yang rendah. Seiring berjalannya waktu, ada banyak inovasi yang dihadirkan oleh engineer untuk memodifikasi geosintetik salah satunya adalah Geotekstile. Geotekstile adalah lembaran sintetik yang tipis, fleksibel dan berpori yang digunakan untuk stbilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotekstile merupakan cara modern dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak. Memiliki kemampuan untuk memisahkan, menyaring, memperkuat, melindungi atau mengeringkan. Macam-macam Geotekstile adalah sebagai berikut :

  1. Geotekstile anyam, yang dibuat dari serat-serat pipih yang tipis memanjang. 
  2. Geotekstile tak teranyam, yang terbuat dari serat serat serabut memanjang tersusun dengan pola tidak teratur, dan kemudian secara mekanis disusun seperti benang kusut.

Informasi pemesanan, silahkan hubungi kami.

Aplikasi sebagai Filter

Dalam aplikasinya sebagai filter, geotekstile memiliki fungsi sebagai pengendali bergeraknya butiran tanah bersamaan dengan air, yaitu sebagai filter untuk mencegah tanah tercuci dalam sistem drainase. Perancangan geotekstile sebagai filter sama seperti perancangan filter dengan menggunakan tanah granular. Hanya bedanya,bentuk dari geotekstile dapat langsung diukur tanpa menggunakan pendekatan analisis ukuran butiran. Beberapa aplikasinya daiantara lain ;

Drainase Perkerasan Jalan

Sebagai filter pada pondasi jalan yang lolos air di bawah perkerasan jalan, lapisan drainase dan lapisan fondasi perkerasan. Penyalir geokomposit prafabrikasi dan parit yang diselubungi geotekstile, digunakan pada konstruksi saluran tepi perkerasan

Dinding Penahan Tanah

Saluran pada struktur-struktur seperti dinding penahan dan abutment jembatan. Saluran ini memisahkan agregat atau sistem drainase dari tanah urugan sambil tetap mengalirkan air baik dari permukaan maupun air dari dalam resapan. Saluran geokomposit sangat cocok untuk penggunaan ini.

Struktur Pengendalian Erosi

Saluran penangkap, saluran kaki, dan saluran permukaan – untuk mendukung stabilisasi lereng dengan membiarkan tekanan pori yang ada didalam lereng berdisipasi, dan dengan mencegah erosi permukaan. Geokomposit cocok digunakan dalam aplikasi ini.

Perancangan Filter

Pada filter Geotekstile mekanisme penyaringan berbeda dari tanah granuler. Geotekstile sendiri tidak secara langsung menyaring tanah. Tetapi, melalui proses dengan cara menahan tanah di bagian hulu, sehingga memungkinkan pembentukan filter internal. Terkait denga interaksi mekanisme tersebut, geotekstile seolah-olah menyediakan katalisator yang mendorong tanah di bagian hulu dan tanah dalam kedudukannya yang sekarang (yang telah berubah letaknya oleh geotekstile) membentuk sistem filter internal. Namun, mekanisme tersebut masih dipengaruhi oleh macam tanah, tipe geotekstil dan rezim aliran, yang hingga sekarang mesih perlu penelitian lebih lanjut. Ada 3 konsep filtrasi dalam perancangan filter geotekstile;

  1. Jika pori pori filter geoteksile lebih kecil dari ukuran terbesar dari partikel tanah, maka tanah akan tertekan oleh filter
  2. Jika lubang bukaan terkecil geotekstile cukup besar untuk dilewati partikel tanah yang lebih kecil, maka geotekstile tidak akan tersumbat
  3. Lubang bukaan dalam geotekstile harus sangat besar agar aliran yang cukup dapat terpelihara, walaupun beberapa lubang bukaan mungkin tertutup

Secara umum tahapan perencanaan untuk penyaring/filter geotekstile adalah sebagai berikut

  1. Tahap 1 : Evaluasi Kondisi
  2. Tahap 2 : Ambil contoh tanah dari lokasi dan melakukan analisa ukuran butir, Uji permeabilitas tanah dan pemilihan agregat drainase
  3. Tahap 3 : Menghitung debit aliran air yang menuju dan melalui sistem drainase serta menghitung dimensi sistem drainase
  4. Tahap 4 : Menentukan persyaratan geotekstile berupa kriteria retensi, kriteria permeabilitas, kriteria penyumbatan, umur dan kinerja
  5. Tahap 5 : Memperkirakan biaya
  6. Tahap 6 : Mempersiapkan spesifikasi
  7. Tahap 7 : Mengumpulkan contoh uji agregat dan geotekstil sebelum diterima
  8. Tahap 8 : Memantau pemasangan selama dan setelah pelaksanaan
  9. Tahap 9 : Mengamati sistem drainase selama dan setelah kejadian badai

Hubungi kami untuk informasi produk dan pemesanan.