• $arrContentBlog[$strFieldPre.'_title']

Peran Geosintetik dalam Perkuatan Tanah Dengan Metode Column Support Embankment (CSE)

29 March 2021

CSE (Column Support Embankment) adalah salah satu metode perkuatan tanah yang terdiri dari kolom vertikal kaku yang digunakan untuk menyangga dan memindahkan beban timbunan melewati lapisan tanah yang lembut dan kompresible. Pemilihan jenis kolom yang digunakan CSE akan bergantung pada design konstruksi, konstruksi kolom, biaya dll. Beban dari timbunan harus secara efektif ditransfer ke kolom maka dari itu, jarak antar kolom harus ditempatkan dengan tepat karena apabila tidak ditempatkan dengan tepat akan menyebabkan lengkungan tidak beraturan pada tanah yang mengakibatkan konstruksi tidak dapat stabil dan tidak dapat dioperasikan secara maksimal.

Geosintetik CSE

Kolom pada gambar 1 relatif berdekatan dan beberapa kolom diperlukan lebih banyak dipasang di sisi timbunan untuk mencegah penyebaran lateral secara signifikan dan mengurangi jumlah kolom.Untuk mendukung efektifitas kolom dalam menyebarkan beban, diatasnya diberi platform transfer beban atau disebut LTP (Load Transfer Platform). Platform ini bisa berupa plat beton atau lapisan tanah dengan tulangan geosintetik (Bisa berupa geotekstile atau geogrid).

Kolom Penyangga

Kolom penyangga yang digunakan dalam teknologi ini biasanya berupa tiang baja H, tiang pipa baja, tiang beton, tiang kayu, campuran agregat dan kolom semen. Tiang baja dan beton biasanya menerima kapasitas beban aksial yang cukup besar dari pada kayu, campuran agregat ataupun kolom semen.

LTP (Load Transfer Platform)

LTP digunakan untuk mentransfer timbunan dan muatan struktur ke dalam kolom sehingga deformasi berkurang. Ada tiga jenis platform diantaranya adalah pelat beton, tanah granular yang diperkuat geosintetik dan tanah granular yang tidak diperkuat geosintetik (hanya dipadatkan). Untuk tanah yang diperkuat geosintetik, ada 2 metode yang pertama adalah metode catenary, dimana geosintetik hanya sebagai alas saja/diletakkan di atas lapisan subgrade dan kemudian diatasnya diberikan tanah granular. Geosintetik yang menjadi alas /1 lapis saja harus dengan tensile tinggi. Metode yang kedua adalah metode balok, dimana metode ini menggunakan beberapa lapis dari geosintetik (3 lapis atau lebih). Perkuatan setiap lapis biasanya diberi spasi timbunan granular sekitar 20-40 cm. Kuat tarik dari geosintetik (Geogrid atau geotekstile) berfungsi untuk merencanakan dan menganalisis tipe dari LTP, jarak antar kolom dan tinggi timbunan. Dibawah LTP biasanya diberi bantalan berupa pasir halus atau geotekstile non woven untuk mencegah gerusan dan mengurangi tekanan yang terjadi diantara ujung kolom dan perkuatan.

Penghamparan Geosintetik (Geogrid) untuk perkuatan LTP

Selama pengisian timbunan LTP, alat alat konstruksi (termasuk alat berat) tidak diperbolehkan berlalu lalang. Timbunan LTP minimal ditimbun setinggi 15 cm terlebih dahulu. Kontak langsung alat berat dengan geosintetik akan merusak kinerja dari geosintetik tersebut. Jika diperlukan sambungan, maka ada 2 opsi yaitu jahitan dan overlap (untuk geogrid bisa kombinasi dengan menggunakan bodkin) pemilihan  kedua opsi disesuaikan dengan perencanaan dan kriteria dari engineer sendiri. Timbunan yang dipakai juga merupakan material pilihan yang telah ditentukan spesifikasi teknisnya. Kebutuhan pemadatan harus mempertimbangkan kondisi dari tanah. Sebagai contoh jika tanah dasar adalah tanah lunak, maka akan sulit untuk mencapai 95% pemadatan untuk timbunan awal. Bagaimanapun penimbunan awal harus mencapai syarat dari pemadatan tersebut. Maka dari itu,lapisan awal perkuatan pada tanah dasar itulah yang berfungsi untuk mendukung tanah dasar agar pemadatan berjalan sesuai dengan rencana.

APLIKASI

CSE diaplikasikan untuk mendukung timbunan diatas tanah lunak ketika waktu tidak memungkinkan untuk konsolidasi pada tanah lunak. Aplikasi dari teknologi CSE pada umumnya untuk bangunan jalan diantaranya;

  • Stabilitas timbunan jalan
  • Pelebaran jalan
  • Timbunan pada oprit jembatan

Aplikasi lainnya dalam teknologi ini adalah untuk fondasi pada bangunan tanki dan sebagai pondasi pada retaining wall.